Menikmati Gulai Selais di atas Sungai Siak
RM Pondok Tanah Longsor, Jln Tanjung Batu, Pekanbaru
Minggu 14 November 2009, saya mengajak Yayak dan Hery makan siang di rumah makan terapung. Saya sudah dua kali makan siang di rumah makan terapung ini, pertama kali diajak Andri bersama Suandy, dan yang kedua ketika menemani mBak Thari dan mBak Nunung diajak makan siang mahasiswa Unilak. Rumah makan ini nama aslinya RM Pondok Longsor, terletak di jalan Jln Tanjung Batu Pekanbaru. Sering disebut terapung karena rumah makan ini terletak di atas sungai Siak, terapung di atas tiang-tiang pancang yang kokoh menyangga rumah makan ini. Lokasinya tidak terlalu jauh dari pelabuhan sungai Duku, sehingga kita bisa melihat beberapa kapal yang bersandar atau berlalu lalang, apalagi sungai Siak merupakan salah satu urat nadi transportasi perairan di Riau.
Salah satu makana khas yang disajikan di rumah makan ini adalah gulai salai ikan selais. Ikan selais merupakan ikon kota Pekanbaru, dan sampai saat ini susah dibudidayakan, hanya mengandalakan tangkapan dari alam untuk memenuhi kebutuhan pasar. Sedangkan ikan salai, merupakan ikan yang diasapi agar bertahan lama yang memiliki tekstur dan aroma yang khas. Salai ikan yang populer adalah salai ikan selais, say dulu sering membeli di pasar Bawah untuk oleh-oleh pulang ke Jogja, namun sekarang jarang karena harganya cukup aduhai, 150 ribu/ kg. Di rumah makan ini, ikan salai dimasak dengan kuah gulai bersama daun pakis atau daun singkong dan kacang panjang.
Menu makan siangku, terdiri dari nasi, pucuk daun ubi, gulai seekor salai ikan selais dan gulai kerang.
Salah satu yang menjadi hiburan di rumah makan ini, adalah kehadiran pengamen dengan sebuah gitar bolongnya. Pengamen ini memiliki suara yang bagus, dan lagu-lagu pilihannya cukup bagus, sehingga saya tidak segan-segan untuk memberikan uang kepadanya. Alunan lagu dari pengamen ini menambah nyaman suasana makan siang di sini.
Setelah selesai makan, kami membayar di kasir. Untuk makan siang bertiga sepuasnya dengan lauk yang lezat, kami hanya perlu membayar 69 ribu, harga yang menurut saya terlalu murah dibandingkan dengan kelezatan makanan, suasana dan pelayanan yang diberikan. [kom09]
December 15, 2009 at 2:43 pm
Aduh itu gulai mantap benar … yang ikan dan yang kerang dua-duanya menggugah selera …. sambel di sepat nampak segar ya …
January 19, 2010 at 9:00 am
Betul Pak Iksa, betul-betul menggugah selera, dan harganya pun affordable 🙂
Kapan ke Pekanbaru Pak?
November 5, 2010 at 11:23 pm
memang betul gulai ikan selais menggugah selera, baik di gulai salai maupun basah nya,,,,,,,,,
saya yg hampir setiap hari makan salai selais gak pernah bosan2nya,,,,,,,,,,,