Saung Punclut Teh Ita, Punclut, Bandung
Batagor Kingsley Bandung
Batagor Kingsley
Jl. Veteran No. 25, Bandung
Telp: 022-4207104
Minggu, 10 Oktober 2010, saya bersama dengan Budi, Mas Adunk dan adiknya makan malam di Batagor Kingsley jalan Veteran Bandung . Kami makan malam di rumah makan karena ingin menikmati batagor dan siomay Kingsley yang sudah terkenal kelezatannya. Kebetulan saya sedang kuliah di ITB sehingga meluangkan waktu untuk menikmati kelezatan batagor dan siomaynya.
Bubur Ayam Mang Oyo Bandung
Minggu, 10 Oktober 2010, saya bersama dengan Budi sarapan di RM Mang oyo Jln Gelapnyawang Bandung . Kami makan pagi di warung makan ini sebelum kuliah di kampus ITB, karena ingin menikmati bubur ayam Mang Oyo yang sudah melegenda di salah satu cabangnya. Kebetulan ada cabang yang dekat kampus ITB, sehingga sekalian nyari sarapan sebelum kuliah pagi.
Menikmati Lomie Imam Bonjol Bandung
LOMIE & BAKMIE IMAM BONJOl
Jl. Imam Bonjol no. 9. Bandung Ph : 0812.205.3784
Minggu 21 Maret 2010, saya bersama dengan teman-teman Magister Petroleum Geoscience ITB – Chevron makan siang di Lomie dan Bakmie Imam Bonjol Bandung. Mas Erwin yang mengajak kami, karena beliau sudah beberapa kali menikmati kelezatan lomie Imam Bonjol ini. Saya sendiri belum pernah makan lomie dan penasaran dengan kelezatan yang diceritakan Mas Erwin.
Jam 11.30 sehabis kuliah Analisa Cekungan, kami berempat belas berangkat dari kampus ITB menggunakan 3 buah mobil. Lokasi rumah makan Lomie dan Bakmie Imam Bonjol di jalan Jl. Imam Bonjol no. 9. Bandung Ph : 0812.205.3784 tidak begitu jauh dari kampus ITB, sehingga kami tidak memerlukan waktu lama di perjalanan. Sekitar jam 12.00 kami sudah sampai, bertepatan dengan waktu makan siang sehingga rumah makan sangat ramai dengan pengunjung. Beruntung kami masih memperoleh tempat duduk di bagian dalam. Kami kemudian memesan lomie untuk makan siang, kecuali Amin yang memesan Yamin.
Rumah makan Lomie dan Bakmie Imam Bonjol ini dirintis oleh Pak Ngatimin dengan berjualan lomie di pinggir jalan Imam Bonjol. Kemudian beliau ditawari oleh salah satu pemilik rumah untuk berjualan di dalam pekarangan. Semenjak berjualan di pekarangan ini usaha Pak Ngadimin berkembang dengan pesat dan menarik pedagang makan lain untuk bergabung berjualan di tempat ini. Saat ini tempat makan ini dikelola oleh Pak Sukirno, adik Pak Ngatimin, dengan 11 orang karyawan. Di samping lomie dan bakmi, di sini juga tersedia baso tahu, pempek, batagor, ayam tulang lunak, es oyen, lotek, dan karedok. Read the rest of this entry »
Menikmati Sup Gurami di Bumbu Desa Laswi
Tanggal 28 Agustus kami beruntung menikmati makan malam di Bumbu Desa di jalan Laswi Bandung. Berempat, saya, Ibunya Afa, Afa dan Mas Murdoko naik taxi dari Hyatt Regency menuju kedai Bumbu Desa. Kami makan di tempat ini karena rekomendasi dari Pak Henry Biantoro, rekan milis aglonema. Kami berangkat dari hotel jam 7 malam, dan sampai tak lama kemudian, karena ternyata lokasi Bumbu Desa Laswi tidak terlu jauh dari hotel.
Bumbu Desa merupakan perpaduan klasik dan modern, yang menyajikan aneka makanan bercita rasa khas dengan cara prasmanan. Dan Bumbu Desa Laswi merupakan rumah makan-nya yang pertama. Sesampai di di tempat ini kami segera memesan makanan untuk menu makan malam kami. Sup gurami kami pesan satu porsi untuk empat orang, sayur leunca dan jamur kuping, sayur asem, ayam bumbu desa, mendoan, mujair goreng dan tahu goreng merupakan pesanan kami yang lain, dan tentu saja dengan nasi sebakul. Sedangkan minumannya kami pesan es cincao.
Sup Gurami
Ayam Bumbu Desa
Mujair Goreng
Mendoan Goreng
Sayur Leunca dan Jamur Kuping
Es Cincao
Setelah makanan datang, kami segera menikmati hidangannya, sambil ngobrol dengan Mas Murdoko. Citarasa makanan di restoran ini memang sangat istimewa, terutama sup ikan guraminya. Sebagai orang Jogja, biasanya kami kurang menyukai masakan ikan karena amis, dan lebih menyukai ayam dan daging. Namun malam itu, di Bumbu Desa Laswi, kami benar-benar menikmati sup ikan guraminya, yang memang istimewa.
Afa dan Ibunya menikmati makanan
Jam setengah sembilanan, kami pulang kembali ke hotel, setelah membayar makanan yang kami makan. Harga makanannya ternyata relatif tidak mahal. Dengan citarasa makanan yang disajikannya, rasanya rugi kalau datang ke Bandung tidak menikmati santap makan di Bumbu Desa ini. Dan menurut Ibunya Afa, dari beberapa rumah makan yang kami singgahi selama di Bandung, Bumbu Desa menempati peringkat teratas, enaknya.
Untuk lebih jauh mengenal Kedai Bumbu Desa ini, anda bisa mengunjungi webnya di http://www.bumbudesa.com/